bagas_editNama                : Bagas Putra Pratama

Tempat Lahir  : Wonosobo

Tanggal Lahir  : 10 September 1999

Fakultas            : Kedokteran Hewan

Universitas       : Universitas Gadjah Mada

Biography

Halo Semua, Nama saya Bagas Putra Pratama, Saya Lahir di Wonosobo dan dibesarkan di Jepara,  saat ini saya tinggal di Yogyakarta untuk mengejar gelar sarjana di bidang Kedokteran Hewan di Universitas Gadjah Mada. Selama 9 tahun terakhir, saya telah menyumbangkan sebagian besar waktu dan energi untuk pemberdayaan pemuda dengan aktif terlibat dalam beberapa Dewan Kesiswaan dan Asosiasi Siswa, dan berbagai Proyek Pendidikan Pemuda. Saya juga menaruh minat besar dalam olahraga dan seni, dengan menjadi Atlet Bulutangkis sejak berusia 8 tahun dan Belajar memainkan alat musik piano.
Dari apa yang telah saya lalui sejauh ini, saya sering diundang untuk memotivasi kelompok-kelompok tertentu pemuda dari berbagai desa di lingkungan daerah saya, Dari memberikan Kepemimpinan Wawasan untuk memberikan motivasi, saya berhasil membawa yang terbaik untuk membantu memberdayakan pemuda melalui banyak pendekatan yang mungkin. saya percaya bahwa untuk benar-benar meringankan bangsa kita, kemenangan sejati harus dicapai di bawah upaya bersama dari masa bermotor bangsa kita, pemuda.

Early Years
Saya lahir di Wonosobo, 10 September 1999 di RSU Wonosobo, dari pasangan yang luar biasa, Suwoto dan Ibu Puji Titi Tutiati. Saya adalah putra pertama dalam keluarga saya, dan pada akhirnya saya memiliki dua saudara yang lainnya, Bagus Dwi Putra Atmaja dan Dhammayanti Listyaning Tantri. Sebagai anak yang sangat aktif saya menghabiskan sebagian besar masa kecil dengan menghancurkan vas bunga milik ibu, karena saya kecanduan untuk bermain badminton di dalam rumah. Saya merasa diberi ingatan yang baik oleh Tuhan, Saya dengan dapat selamat dan kembali pulang setelah dua kali tersesat di mall dengan memanggil ibu dari pusat informasi dengan memberikan alamat rumah, nomor telepon dan nama ibu pada saat saya berusia 4 tahun.
Saya menghabiskan tahun pertama sekolah, di TK Bezaleel dekat rumah, yang terletak di Jl.Klenteng Welahan NO. 1, Welahan. Untuk melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar adalah bagian yang sulit dalam hidup saya,mengapa demikian, karena kepala sekolah waktu itu melihat bahwa saya belum mencapai usia ideal untuk siswa SD. Oleh sebab itu saya terpaksa mengambil tes psikologi, yang membuka jalan saya untuk mendaftar di SD Negeri 1 Welahan.

Elementary School
Saya menghabiskan masa-masa di jenjang SD sebagai anak yang very outgoing dan mudah berbaur. Saya Mengikuti banyak kursus di saat sekolah, Muilai dari Matematika, Biologi, Organisasi Pramuka, Piano, dan kursus bahasa Inggris yang membuatku menjadi sangat sibuk. Saya juga aktif tergabung dalam  klub Badminton, di mana saya memperoleh piala pertama di tahun 2008. Menjadi orang yang sangat outgoing tidak selalu menjadi keuntungan bagi saya. Meskipun demikian, kadang-kadang saya menjadi korban bully karena keengganan saya untuk melawan.
Kepemimpinan adalah sesuatu yang saya terapkan sejak kecil, hal itulah yang ayah berikan secara terus menerus kepada saya, saya diajarkan tentang bagaimana membuat orang tersenyum, dan bagaimana cara menghargai orang lain. Ayah pernah berkata bahwa seorangpemimpin adalah orang yang bisa membuat perbedaan dan pengaruh yang besar terhadap masyarakat dengan melakukan hal-hal besar, yang sesuai dengan kemampuannya. Saya selalu ditunjuk untuk menjadi ketua kelas secara terus-menerus dari kelas 1 sampai kelas 6 di sekolah. Waktu itu juga saya bergabung di geng anak keren ( Geng SD ), geng ini mengajarkan saya, tentang arti sebenarnya dari persahabatan, nilai-nilai kebaikan dan rasa hormat dari satu dan yang lain.
Junior High School
Setelah lulus dari SD, saya pun melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Welahan, Pertama saya ingin melanjutkan sekolah di SMPN 1 Welahan, tetapi karena sahabatku, Andre Wahyudi Tidak Diterima Di SMPN 1 Welahan, saya pun memutuskan untuk Mengubur mimpi saya di SMPN 1 Welahan dan memutuskan untuk menemani Andre di SMPN 2 Welahan. Di Ujian Nasional SD, Saya mendapatkan Nilai Tertinggi di SDN 1 Welahan dengan 28,95 dari Tiga Mata Pelajaran. Dengan nilai tersebut sebenarnya sudah cukup untuk diterima SMPN 1 Welahan, tapi karena teman lebih dari penting bagi saya,maka saya tidak memilih melanjutkan ke SMPN 1 Welahan. Pada saat memasuki dunia pendidikan SMP, ayah saya menyuruh saya untuk bergabung di Berbagai macam Organisasi Sekolah, Khususnya OSIS, mengapa demikian, karena Ayah dulunya juga Aktif di Organisasi sekolah dan dia menceritakan kalau ikut Organisasi pasti akan menjadikan kita menjadi orang yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Setelah mendengar perkataan Ayah, hal Iitu merupakan bagian yang mengubah hidup saya ini, saya menjadi terobsesi dengan itu dan menyatakan impiannya menjadi Ketua Organisasi di SMP, SMA, dan tingkat Universitas. Saya melakukan segala hal yang diperlukan untuk menjadi Anggota OSIS di SMPN 2 Welahan, banyak hal yang saya kembangkan selama duduk di bangku SMP mulai dari kemampuan Public Speaking, Leadership, dan saya juga memiliki bakat di bidang tarik suara, bahkan mentor saya waktu itu, bu Bidayah memuji suara saya. Pada akhirnya  dipilih oleh teman-teman untuk menjadi ketua Kelas VII A ( 7 A ), setelah saya menunjukkan keterampilan yang baik, kepemimpinan dan inisiatif. Dikarenakan pendaftaran Anggota OSIS hanya dibuka untuk mahasiswa tahun kedua, maka saya menghabiskan tahun pertama dengan bersaing di banyak kompetisi Olimpiade matematika di mana beberapa kali saya juga menorehkan prestasi.
Ketika saya bersiap untuk mendaftar menjadi Anggota OSIS, dan berhasil melewati seluruh fit and proper test, sayangnya ibu tidak memberikan ijin. Ibu berpikir kalau saya tidak siap untuk berorganisasi karena kesibukannya yang pada dan ibu hanya meminta saya untuk fokus pada pendidikan. Jujur saya agak kecewa, tetapi saya memahami permintaan ibu]a, saya kemudian meminta semua orang yang mendukung saya untuk memberikan suara mereka ke kandidat lainnya. Tetapi karena teman-teman sudah percaya dengan kemampuan yang saya miliki, tetap saja saya terpilih menjadi Anggota OSIS, saya waktu itu mendapat mandat untuk mengemban tugas sebagai Seksi Bidang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, meskipun berat tapi saya mencoba untuk meyakinkan Ibu mengenai hal tersebut, dan akhirnya Ibu merestuinya.
Senior High School
Pada masa ini, merupakan masa yang indah bagi hidup saya, dimana saya dapat bertemu dengan teman-teman yang luar biasa dan guru-guru yang sangat berkompeten dalam pelajarannya masing-masing. Pada masa ini pula, saya merasa sangat Down , mengapa demikian, karena terdapat mata pelajaran yang membuat saya tidak memiliki niat lagi untuk melanjutkan sekolah. Bahasa Arab adalah alasan mengapa saya tidak sungguh-sunggu dalam belajar, hal itu dikarenakan saya beragama Buddha dan saya merasa tidak adil jika disuruh mengerjakan soal-soal Bahasa Arab. Hal itulah yang membuat nilai saya terjun derastis, darimulai peringkat 1 waktu SMP, sekarang peringkat 7 Waktu kelas X. Di SMA saya termasuk siswa yang lumayan aktif dalam hal organisasi, saya termasuk dalam anggota Pramuka di SMA, banyak tahab yang harus saya lalui, mulai dari bergabung dulu menjadi anggota BANTARA ( Barisan Penegak Pramuka SMANELA ) pada waktu kelas X, dan Puji Tuhan saya diberi kepercayaan untuk mengemban tugas sebagai Kerani Putra ( Sekertaris ), lalu juga ikut anggota MPK ( Majelis Permusyawaratan Kelas ) dan lagi-lagi menjabat sebagai Sekertaris 2. Meskipun saya lumayan aktif di organisasi, tetapi orang tua lebih menyarankan saya agar lepas dari organisasi sekolah, karena orang tua takut kalau saya lebih fokus di organisasi dan berakibat pada nilai turun dan gagal diterima di Perguruan Tinggi, tetapi saya meyakinkan lagi kepada mereka kalau saya memang suka berorganisasi dan masalah pendidikan sudah sejak dulu saya prioritaskan nomor 1.
University
Sekarang saya sedang menempuh pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada. Saya merasa sangat bangga diterima di UGM, karena UGM merupakan kampus Nomor 1 di Indonesia, dan sudah sejak saya masih kecil pula saya ingin melanjutkan pendidikan saya di UGM, terlebih dengan jurusan yang sangat saya idam-idamkan. Sampai saat ini saya masih tidak percaya bahwa saya sudah menjadi mahasiswa UGM, rasa-rasanya baru kemarin saya masuk SMA. Saya bahkan masih ingat betul apa yang saya katakan pada saat perkenalan di depan kelas. Tetapi tak terasa waktu berjalan begitu cepat, sudah saatnya saya menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.