Hasto Wardoyo Raih Anugerah Universitas Gadjah Mada

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Mantan Bupati Kulon Progo , dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), mendapat penghargaan Anugerah Universitas Gadjah Mada atas dedikasinya melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pemberian penghargaan ini diserahkan langsung oleh Rektor UGM pada puncak perayaan Lustrum ke-14 atau Dies Natalis ke-70 UGM, Kamis (19/12), di Grha Sabha Pramana. Penghargaan yang sama diberikan kepada Prof. Murdijati Gardjito yang dikenal sebagai pakar kuliner UGM yang berhasil melakukan dokumentasi pangan nusantara. Sekretaris Rektor UGM, Drs. Gugup Kisnomo, MBA., Ph.D, mengatakan pemberian penghargaan kepada Hasto Wardoyo dan Mudijati Gardjito atas dasar dedikasinya dalan bidang kemasyarakatan dan mempraktikkan ilmunya untuk kepentingan masyarakat. “Keduanya memiliki jasa luar biasa dalam menjalankan setiap tugas pengabdian sehingga layak mendapat penghargaan dari UGM,” katanya. Kepada wartawan Hasto mengaku senang dan bangga menerima penghargaan tersebut atas kiprahnya selama menjadi bupati di Kulonprogo. Atas penghargaan anugerah UGM tersebut, Hasto mendedikasikan penghargaan tersebut untuk masyarakat Kulonprogo yang menurutnya telah mengajarkan dirinya bagaimana caranya mengentaskan kemiskinan dengan semangat gotong royong. “Saya...
Read More

Dies ke-70 UGM: Cetak SDM Unggul dengan Budaya Akademik Inovatif

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan budaya akademik inovatif untuk mendidik sumber daya manusia (SDM) unggul dan menguatkan kedaulatan bangsa. Hal tersebut disampaikan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN., M.Eng., Kamis (19/12) dalam puncak peringatan Dies ke-70 UGM di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Dia menyebutkan saat ini dunia global menjadi semakin dinamis dengan perubahan yang semakin cepat, masif, sulit diprediksi dengan tantangan yang kian beragam, dan kompleks di semua lini kehidupan. Perubahan tersebut akan sering meleset dari prediksi yang telah dilakukan. "Oleh sebab itu, diperlukan pemecahan masalah yang dilakukan secara inovastif, cepat, responsif, fleksibel, antisipatif, dan adaptif terhadap perubahan dan disrupsi, tidak terkecuali pada penyelenggara pendidikan tinggi," terangnya. Panut menjelaskan bahwa upaya-upaya tersebut sangat diperlukan untuk menjamin bangsa tetap memiliki sumber daya manusia yang unggul, produktif, berdaya saing  tinggi, dan setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Membangun sumber daya unggul telah menjadi prioritas pembangunan dalam lima tahun kedepan yang ditetapkan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi sangat...
Read More

Perlu Kosakata Lokal untuk Edukasi Bencana yang Efektif

Komunikasi menjadi salah satu bagian yang penting dari program pengurangan risiko atau mitigasi bencana, terutama di daerah-daerah yang memang rawan terjadi bencana. Namun, banyak dari istilah-istilah yang berkaitan dengan kebencanaan menggunakan kosakata berbahasa asing yang sulit dimengerti oleh masyarakat awam. Menurut Kepala Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., perlu dibuat sebuah kamus kebencanaan dalam bahasa lokal yang lebih mudah dimengerti dan diingat. “Komunikasi dan literasi di tingkat lokal itu mampu menyelamatkan jiwa. Maka bahasa ini perlu dikembangkan,” ujarnya, Selasa (17/12) di Siti Nurbaya Center Gedung KLMB Fakultas Geografi. Ia menyampaikan, bencana alam memang tidak dapat dicegah, namun bencana alam tidak harus menimbulkan korban. Untuk itu, ia mengajak para mahasiswa serta peneliti untuk dapat melakukan riset-riset terkait bencana alam di Indonesia yang luarannya tidak hanya berupa makalah atau laporan ilmiah, melainkan pada pengetahuan atau produk yang bisa diteruskan kepada masyarakat dan memberi pengaruh terhadap kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Riset itu tidak cukup hanya ilmiah, tapi hilirisasinya bisa menyelamatkan...
Read More

Pemerintah Dorong Saintifikasi Obat Tradisional

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan terus berupaya meningkatkan penggunaan jamu atau obat tradisional dalam pelayanan kesehatan formal di tanah air. Salah satunya melalui saintifikasi jamu. “Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah (evidence based) jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan, riset keamanan dan kemanfaatan jamu,” kata Peneliti Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Kemenkes, Yuli Widiyastuti, Senin (9/12) di Grha Sabha Pramana UGM. Dalam sarasehan Obat dan Pengobatan Tradisional yang diselenggarakan oleh Dewan Guru Besar (DGB) UGM ini, Yuli menyebutkan saintifikasi jamu bertujuan memberikan landasan ilmiah pada praktik pelayanan jamu di fasilitas kesehatan. Melalui saintifikasi jamu ini diharapkan dapat meningkatkan penyediaan jamu yang aman, bermutu serta berkhasiat. “Ini perlu dukungan riset yang komperehensif dari hulu ke hilir,” tuturnya. Yuli menambahkan hasil Riset Tanaman Obat dan Jamu (RISTOJA) 2017, Indonesia mempunyai 2.848 spesies tanaman obat dengan 32.014 ramuan obat. Kekayaan alam tersebut berpotensi besar dalam pengembangan industri obat tradisional. Yuli mengatakan pengembangan tanaman obat menjadi jamu tersaintifikasi yang diawali dengan studi etnofarmakologi untuk mendapatkan base-line data terkait...
Read More

Raih Doktor Usai Teliti Model Persebaran Hujan di Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara yang beriklim tropis di dunia memiliki fenomena penting dan berpengaruh terhadap distribusi hujan, yakni fenomena Convectively Coupled Equatorial Wave (CCEW) dan fenomena Osilasi Madden dan Julian/Madden Julian Oscillation (MJO). Terhadap fenomena CCEW dan MJO ini telah banyak dilakukan penelitian di seluruh dunia, meski sebagian besar masih terfokus pada aspek dinamis untuk wilayah global. “Sementara penelitian yang kami lakukan ini mengidentifikasi mengenai fenomena CCEW dan MJO yang terfokus di wilayah Indonesia beserta dampaknya terhadap variabilitas hujan," ujar Ida Pramuwardani di Auditorium Fakultas Geografi UGM, Senin (9/12). Staf Prakiraan Cuaca pada Sub Bidang Informasi Meteorologi, BMKG, Jakarta ini mengatakan hal itu saat menempuh ujian doktor Fakultas Geografi UGM. Didampingi promotor Prof. Dr. Hartono, DEA, DESS dan ko-promotor Prof. Dr. Sunarto, M.S dan Dr. Ardhasena Sopaheluwakan, promovenda mempertahankan disertasi berjudul Pemodelan Persebaran Geografis Hujan di Indonesia Berdasarkan Fenomena Convectively Coupled Equatorial Wave (CCEW) dan Madden Julian Oscillation (MJO). Ida menuturkan fenomena CCEW yang termasuk dalam penelitian yang ia lakukan meliputi gelombang...
Read More

UGM dan Jepang Kerja Sama Pengembangan Pertanian Blueberry di Indonesia

UGM menjalin kerja sama pengembangan pertanian blueberry dengan Japan Association. Pada kunjungannya ke UGM, Presiden Ezawa Fruits Land and Blueberry Association, Sadao Ezawa, menyerahkan bibit blueberry untuk dikembangkan di Indonesia. “Kemarin saya sudah sempat mengunjungi lahan yang akan ditanami blueberry. Saya berharap melalui penyerahan bibit ini, pertanian blueberry di Indonesia akan maju,” ucapnya. Pengembangan pertanian blueberry di Jepang, ujarnya, dimulai pada tahun 1951, dengan teknologi dan cara penanaman yang masih sederhana. Pada awalnya, pengembangan komoditas ini mengalami beragam masalah sehingga belum bisa menghasilkan produksi yang maksimal. Seiring dengan kemunculan teknologi yang lebih maju dan penemuan cara penanaman yang lebih baik, di 1980-an pertanian blueberry sudah cukup berkembang dan di seluruh Jepang terdapat sekitar 120 lahan penanaman blueberry yang masing-masing memiliki luas 7 hektare. Ezawa sendiri menjadi salah satu tokoh yang ikut mengembangkan cara penanaman khusus untuk mengembangkan pertanian blueberry. Telah lebih dari 20 buku ia tulis untuk menyebarkan pengetahuan yang ia kembangkan selama bertahun-tahun. “Caranya sangat sederhana, kalau bisa dipraktikkan saya yakin akan berhasil,” katanya. Wakil...
Read More

Dosen UGM Kembangkan Pengemasan Makanan untuk Daerah Terdampak Bencana

Indonesia berada pada jalur api (ring of fire) yang secara geografis sangat rentan terhadap bencana alam. Salah satu permasalahan yang sering ditemui pada penanganan bencana ialah sulitnya pendistribusian logistik ke daerah terdampak bencana yang sulit dijangkau. Untuk mengatasi persoalan tersebut, dosen Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Endy Triyannanto, S.Pt., M.Eng., IPM, ASEAN Eng., mulai mengembangkan inovasi pengemasan yang bersifat tahan lama, ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal), murah, bergizi tinggi, dan mudah didistribusikan ke daerah bencana. “Salah satu alternatif pengemasan makanan yang dapat mengawetkan dan menjaga kualitas produk saat ini adalah pengemasan retort pouch, yaitu pengemasan plastik berteknologi militer yang memungkinkan makanan didistribusikan dengan mudah ke daerah terdampak bencana,” tutur pria yang dikenal sebagai ahli di bidang pengemasan makanan berbasis peternakan ini. Endy menambahkan, kemasan ini cukup kuat untuk dijatuhkan dari ketinggian. Kemasan retort mampu menjaga penurunan nutrisi makanan dalam waktu cukup lama yaitu 6 bulan—1 tahun tergantung dari kualitas pengemasan dan makanan. Retort pouch memiliki 4—5 lapisan plastik yang berfungsi melindungi makanan dari cahaya, oksigen, dan bakteri....
Read More