Nggak terasa sekarang udah di bulan Oktober 2016. Sebuah perjalanan yang begitu cepat di tahun 2016 akhirnya membawa saya sekarang. First year student, Veterinary Medicine, Gadjah Mada University. Semester pertama ini juga berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemaren ngeliat pengumuman lulus SBMPTN dan teriak-teriak. Eh udah ujian semester aja hehee. Berhubung lagi jenuh belajar buat Praktikum dan Responsi besok, saya nyempetin nulis blog deh karna udah lama banget gak nulis dan rasanya kangen pengen nulis sesuatu..
Time as we can’t keep. Moment as we can notice.
Seperti quote di atas, waktu emang segalanya. Gak bisa dibalikin setelah kita menggunakannya. Waktu berjalan sementara kita belum tentu. Kadang kita asik jalan di tempat sementara waktu udah terbang entah ke mana. Kadang kita harus dibuat sadar sama umur kita yang terus bertambah. Tapi waktu kita di dunia ini terus berkurang.
Nggak ada yang bisa ngejaga waktu untuk nggak bergerak. Untuk itu, kita juga harus bergerak. Kalau dalam fisika nih, kecepatan adalah jarak dibagi waktu. Nah, berhubung waktu terus bergerak, kita juga harus bergerak dalam kecepatan tertentu supaya mencapai jarak tertentu instead of diem aja. Kenapa? Karna ketika kita bergerak, at least we make something. Kita membuat perubahan posisi, either ke arah yang lebih baik atau ke arah yang lebih buruk. Nah kalau masalah itu sih pilihan ya..
Tapi kalau bicara lagi tentang waktu yang membuat kita tercengang karna berlalu begitu cepat, lalu kenapa ada waktu yang spesial yang bisa kita ingat? Kenapa kita selalu ingat ulangtaun kita, keluarga kita, pacar, suami/istri, teman-teman terdekat? Kenapa kita inget tanggal jadian atau pernikahan? Kenapa kita inget tanggal wafat seorang yang berharga bagi kita? Karna dalam kejadian itu, ada momen yang terjadi. Bukan kapan waktunya yang penting, tapi momen yang terjadi. Terus gimana dengan taun baru?
New year as a moment
Hmm..tentang taun baru sebagai suatu momen tentu merupakan hal yang udah gak asing di telinga kita. Tapi saya pengen coba cerita tentang momen seperti apa yang terjadi dalam antarwaktu. Kenapa waktu berjalan begitu cepat, tapi di antaranya ada momen-momen yang bikin kita berhenti sejenak dan merayakannya, merenunginya? Karena momen itu terjadi untuk sebuah alasan : untuk kebaikan.
Terus gimana dengan taun baru? So it is. Taun barunya sebenernya ya biasa aja. Pergantian tanggal dari 31 Desember ke 1 Januari dengan mengganti angka di taun sebelumnya ke urutan angka selanjutnya. Di kalender, it’s kinda simple kan untuk melakukannya. Jadi pada initnya ya nothing really special about new year, rite? Tapi terus kenapa orang begitu heboh merayakannya, menyambutnya? Karena…………..ada momen yang begitu exceptional dalam pribadi manusia yaitu kecenderungan untuk menyambut yang baru dan meninggalkan yang lama. Tapi gimana sih seharusnya mekanisme itu terjadi dalam kehidupan kita biar nggak berakhir sia-sia?
Resolution, a time keeper
“The only reason for time is so that everything doesn’t happen at once.”
-Albert Einstein
Pasti udah sering kan denger tentang resolusi taun baru? Yap, resolusi adalah serangkaian mimpi, doa, harapan, keinginan orang untuk mencapainya sebelum taun baru datang lagi. So, resolusi taun baru sengaja dibuat oleh orang-orang untuk menjadi target hidup yang harus dicapainya dalam rangka mencapai kemajuan tertentu dalam karier, pendidikan, keluarga, hubungan dengan Tuhan, persahabatan, macem-macem deh.
Nah, resolusi taun baru ini tentu penting-penting nggak bagi setiap orang. Kenapa? Karena biarpun seseorang udah membuat resolusi taun baru. Nggak semua orang punya willingness yang sama besarnya untuk bekerja lebih keras mewujudkan resolusi itu. Somehow, kadang kita terjebak dalam satu situasi : resolusi belum tercapai, tapi udah mau taun baru lagi. How creepy.
Above all, saya pernah menjadi orang itu. Bahkan beberapa resolusi saya masih terbentur dengan issue waktu. Untuk itu saya pengen ngajak temen-temen yang baca blog ini untuk sama-sama bangun dan tersadar, bahwa bukan masalah waktunya yang harus kita rayakan. Karna waktu terus bergerak dan berjalan. Nggak perduli seberapa jauh kitab ketinggalan. Berarti sekarang adalah bagaimana kita menyikapi setiap momennya dan nggak ketinggalan lagi.
My Resolution…..jeng jeng
Resolusi saya taun ini nggak aneh2 deh. Inti utamanya adalah tentang waktu juga : lebih menghargai waktu dan menandai setiap momennya untuk berkarya dan bersyukur, menjadi manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan saya. Mungkin terdengar klise ya, tapi saya sudah punya serangkain rencana di taun 2016 ini untuk berbuat sesuatu yang exceptional, Amin.
Saya termasuk orang yang pekerja keras, cukup kompetitif dan senang dengan tantangan baru terutama yang berhubungan dengan pengembangan diri. Nah di taun 2016 sebenernya udah banyak kegiatan2 yang saya rencanakan bahkan inisiasikan, berakhir begitu aja. Contohnya ikut lomba yang saya pengen banget dari jauh-jauh hari udah direncanain, eh di hari dateline nya malah gak jadi ikut karena nggak bisa ngatur waktu ngerjainnya. Kadang saya udah mulai sebuah project tapi karna manajemen waktu yang buruk, kadang saya lupa untuk melanjutkannya. So, harapan saya di taun ini yaaa semoga bisa lebih fokus dan committed dengan apa yang udah saya rencanakan dan mencoba menjalaninya dengan manajemen waktu yang lebih baik. Tentu saya juga akan berusaha melakukan monitoring dan evaluasi diri setiap 3 bulan hehehe supaya saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Procrastination, an addiction. Don’t wait for the moment.
Gimana kalau kita udah punya rencana yang bagus dan masih ga terlaksana juga? Coba liat diri kita dan liat seberapa sering kita menunda hal baik untuk kita kerjakan. Saya sendiri sering mengalami hal ini dan masih terus belajar. Kadang cita-cita indah yang saya lakukan sudah saya mulai. Tapi terus rasa malas datang, dan saya tunda, terus ditunda. Percaya deh kalau dari pengalaman saya, penundaan (procrastination) itu adalah sebuah penyakit yang amat sangat berbahaya. Penyakit yang membuat kita kecanduan untuk terus menunda dan membawa kita semakin jauh dari keberhasilan. Saya sendiri pernah gagal dalam mencapai tujuan saya ya karna menunda-nunda ini.
Satu lagi nih kalau bicara tentang waktu. Jangan pernah nunda dengan alasan menunggu momen yang tepat, waktu yang tepat. Percaya deh kalau dari pengalaman orang-orang hebat, gak ada di antara mereka yang menunggu momen keberhasilan untuk dateng. Mereka menciptakannya. Lihat Thomas Alva Edison. kalau dia menunggu sesorang untuk mengajaknya melakukan percobaan listrik, mungkin kita sekarang akan hidup dalam kegelapan. Tapi dia akhirnya menciptakan momen itu. Dia mencobanya. Hasilnya? Not bad. He has illuminated our world eversince.
Gimana nih dengan temen-temen? Ada resolusi taun barukah? Semoga apapun itu, kita punya kemauan yang lebih besar ya untuk bekerja lebih keras mewujudkannya dengan tidak melupakan waktu yang ada. Ciptakan momen kita, dan kita akan mengingatnya!
Cerita saya di sini bukan untuk menggurui atau apapun. Saya juga sekaligus memotivasi diri saya sendiri agar mau menyadari bahwa waktu adalah anugerah dari Tuhan yang begitu mahal harganya. Semoga kita bisa menjadikan momen taun baru ini untuk bergerak ke arah yang lebih baik, di posisi manapun kita berada saat ini. Semoga bukan hanya teriakan, bunyi terompet serta meriahnya kembang api yang mewarnai taun baru selanjutnya, tapi juga senyum manis karna keinginan kita tercapai untuk menjadikan waktu satu tahun ini anugerah dari Tuhan. Ayo kita gunakan waktu yang ada untuk menghasilkan mahakarya hebat dan buat diri kita sendiri terkaget-kaget akan potensi yang kita miliki!
Sukses terus! Have a great new year everybody!
Bagas Putra Pratama