Hasil gambar untuk A Thing Called Us

 

Judul: A Thing Called Us

Penulis: Andry Setiawan

Tahun terbit: 2017

Tebal: 290 halaman

Penerbit: Penerbit Haru

 

Ini kisah cinta yang biasa.
Tentang tiga orang sahabat.
Tentang mereka yang memendam perasaan masing-masing.

Shun, Kotoha, dan Shinji sudah berteman sejak kecil. Sampai suatu saat, Shinji tiba-tiba memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka tanpa memberi kabar secuil pun.

Setelah lima tahun berlalu, Kotoha masih menunggu Shinji pulang. Sementara itu, Shun menunggu Kotoha melupakan pria itu.

Namun, mau sampai kapan mereka saling menunggu?
Mereka hanya bisa berharap, kisah cinta yang biasa ini tidak berakhir dengan penyesalan.

 

“Dulu, setiap salah satu dari mereka berulang tahun, mereka akan berkumpul untuk merayakan. Shun pada musim semi, Shinji pada musim panas, dan Kotoha pada musim dingin.”

A Thing Called Us berpusat pada Shun, Shinji dan Kotoha yang sudah bersahabat sejak kecil. Hingga dewasa pun mereka memutuskan untuk pindah dari Sugadaira ke Tokyo untuk melanjutkan kuliah. Namun tiba-tiba Shinji menghilang tanpa kabar. Ia meninggalkan kuliahnya dan dua orang sahabatnya. Shinji bagaikan seorang kakak dan sahabat yang baik, sehingga setelah lima tahun berlalu pun Shun dan Kotoha tak bisa melupakan dan terus mencari keberadaan sahabat mereka. Misteri hilangnya Shinji menyebabkan Shun dan Kotoha menjalani hari-hari yang penuh kesedihan. Shun dan Kotoha saling menunggu dan saling menyalahkan diri sendiri.

Membaca bab awal buku ini menimbulkan perasaan sedih, maka semakin saya membuka lembar berikutnya suasana dalam novel ini jadi berbeda. Hal itu disebabkan munculnya tokoh Aki dan Hayato yang memberikan kebahagiaan pada Shun dan Kotoha. Aki dan Hayato adalah rekan kerja Shun dari bagian konsultan interior. Gara-gara permintaan klien untuk mengubah desain dinding lobi, Aki dan Shun yang sedang menangani proyek tersebut pun menjadi dekat.

“Kalau kau menyukai seseorang dan orang itu tidak membalas perasaanmu selama bertahun-tahun apa yang akan kau lakukan?” (Hlm. 49)

Saya suka karakter Aki yang ceria, penuh semangat dan jujur pada perasaannya. Kalau sedang kesal, Aki akan mengekspresikan kekesalannya, begitu pula ketika ia sedang sedih. Tidak seperti Shun yang tertutup, selalu memendam perasaannya sendirian. Saya juga suka karakter Hayato. Awalnya saya pikir karakternya playboy dan tidak bertanggung jawab pada pekerjaan, ternyata itu semua hanyalah caranya untuk menutupi masalahnya yang tak ingin orang lain tahu. Karakter yang saya kurang suka adalah karakter Kotoha yang egois. Demi merasa tetap dicintai, Kotoha menggantungkan perasaan Shun padanya selama bertahun-tahun.

“If a book is well written, I always find it too short” – Jane Austen

Adalah kutipan yang pas setelah saya menamatkan novel A Thing Called Us dari kak Andry Setiawan. Tidak membutuhkan berhari-hari untuk membaca buku ini, karena penasaran sekali, sekitar 5 jam saja saya sudah selesai membacanya. Saya suka bagaimana penulis menceritakan kisah 3 sahabat bernama Shun, Shinji dan Kotoha. Persahabatan mereka cukup complicated karena dibumbui masalah keluarga, cinta, dan pekerjaan. Namun kahadiran dua tokoh pendukung, Aki dan Hayato, menjadi penyelamat Shun dan Kotoha yang tenggelam dalam kesedihan dan rasa bersalah pada masa lalu mereka yang pelik.

Kelebihan dalam buku ini bisa dibilang dari segi latar tempat, menurut saya penulis berhasil membangun latar tempat dan suasana Jepang dalam novelnya. Sejak membuka lembar awal buku ini pembaca langsung disuguhi oleh suasana Jepang meliputi kebiasaan, adat istiadat, makanan dan tempat-tempat di Jepang yang penulis deskripsikan dengan sangat baik. Meskipun dimulai dengan topik persahabatan, namun ternyata novel ini membahas mengenai cinta, keluarga, dan pekerjaan. Penulis pun pandai mengemas topik besar tersebut dalam satu buku dan mengakhiri tiap permasalahannya secara tuntas. Namun saya masih kurang puas dengan penggambaran karakter Shinji. Saya berharap penulis lebih banyak menggambarkan momen ketika mereka bersama atau betapa baik dan bermaknanya Shinji bagi Shun dan Kotoha sehingga Shinji adalah orang yang pantas ditunggu meskipun 5 tahun menghilang tanpa kabar.

Ketika membaca buku ini, tak terasa cerita telah sampai di akhir, dan tak rela rasanya harus berpisah dari Shun, Kotoha, Shinji, Aki, dan Hayato. Terutama pada Aki, yang mana merupakan karakter favoritesaya. Jadi kamu masih ragu beli buku ini?

Sumber : https://booknivore.wordpress.com/2017/11/12/book-review-a-thing-called-us-andry-setiawan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.