Foto: Tati/Bul

Terbiasa aktif di organisasi dalam maupun luar kampus, Fathur yakin melangkah sebagai dengan lima butir misi.

Atiatul Muqtadir, biasa disapa Fathur, merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) angkatan 2015. Ia merupakan sosok yang sangat aktif di organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus. Pada tahun pertama, Fathur menjadi bagian dari Keluarga Mahasiswa Muslim FKG dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG. Pengalaman tersebut diteruskannya pada tahun kedua dengan menjadi ketua BEM FKG. Tidak hanya sibuk dengan BEM, di tahun yang sama ia juga menjadi anggota Senat FKG se-Indonesia dan mentor denstistry muslim tutorial FKG.

Selain organisasi, ia juga turut serta menyelami keilmuwan secara lebih mendalam dengan menjadi bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Terkait leadership, Fathur mengikuti Forum Indonesia Muda (FIM) ke-19 melalui jalur kampus leader. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Fathur, simak liputan eksklusif Bul dengan Fathur berikut ini!

Mengapa Fathur mencalonkan diri menjadi presiden mahasiswa (presma) BEM KM UGM?

Saya benar-benar berdinamika di organisasi kampus, dari keagamaan, keilmuwan, dan BEM. Dari semua yang telah saya coba, saya merasa lebih kompatibel di politik kampus. Di FKG, banyak yang lebih jago penelitian juga agamanya, tapi hanya sedikit yang mau ambil politik kampus karena dirasa berat. Apalagi FKG kurang relevan, gitu. Tapi saya merasa ada tantangan yang harus diselesaikan melalui politik kampus karena saya merasa bahwa semua hal memiliki hubungan dengan kebijakan politik, termasuk kebijakan kesehatan. Apabila kita mampu menghadirkan kebaikan secara politis, maka akan menghasilkan kebaikan secara sistematis dan makro.

Selanjutnya, saya menjadi bagian dari Partai Bunderan. Kenapa? Menurut saya, Partai Bunderan memiliki rekam jejak yang terbaik dengan menjaga kader-kadernya dengan membekalinya sebelum masuk Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Selain itu, juga terdapat nilai-nilai yang sama. Maka dari itu saya berkarya di Bunderan.

Kemudian, salah satu teman FIM saya membuat platform online “Temu Mentor” yang berisikan self-development dengan mempertemukan anak-anak dengan mentor. Saya jadi mentor yang membicarakan self-development. Di tahun ketiga, saya ikut beasiswa Aktivis Nusantara dari Dompet Dhuafa. Di sana melakukan uji publik dan menjadi salah satu dari enam penerima manfaat.

Dari proses itu, saya memantapkan diri untuk tidak berhenti berkarya di organisasi, belum berhenti bermanfaat di KM UGM, dan jalan pergerakan mahasiswa. Saya menerima tawaran Partai Bunderan dan orang-orang terdekat menjadi calon presma.

Apa visi dan misi Fathur sebagai capresma?

Kami berkomitmen untuk menjadi lembaga yang menginsiasi pergerakan mahasiswa dan menjadi rumah pengembangan diri Gadjah Mada, untuk menumbuhkan mozaik harapan guna mewujudkan Indonesia berdaya yang mampu menjawab tantangan dan masalah sekarang ini. Berdaya secara ekonomi, pemikiran, dan lain-lain. Seperti Rumah Baca sebagai pemberdayaan pendidikan dan literasi. Pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dalam bersaing secara global melalui peningkatan kapasitas mahasiswanya. Kami ingin BEM KM bertanggung jawab terhadap perannya.

Saya ada 5 kata kunci dalam misi yang saya bawa:

  1. Professional Management. Menghadirkan tata kelola organisasi yang bersahabat, profesional, amanah (bertangung jawab). Membangun iklim BEM KM yang bahagia dan menyenangkan dengan membawa narasi penuh cinta. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
  2. Maximum Service dan Preparing Future. Maximum Service sebagai komitmen advokasi yang maksimal. Kami membuat platform “Kasih Tau” yang berbasis elektronik. Preparing future, kita melihat globalisasi tidak bisa dihindari dan lapangan pekerjaan sudah borderless. Sehingga kita berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mahasiswa. Seperti GAMATALKS, Imeet (inovator meeting) dengan coaching.
  3. Intellectual Movement untuk menjalankan fungsi pergerakan. Pergerakan berdasarkan riset ini yang akan kami bangun dan kuatkan melalui mitra-mitra strategis untuk menggali data-data dan fakta, sehingga pergerakan mahasiswa tidak mudah tergerus.
  4. Empowering People merupakan pergerakan horizontal melalui desa mitra dan sosial masyarakat dalam rangka pemberdayaan untuk menghasilkan multiplayer effect. Nanti kita buka relawan. Untuk sistemnya, nanti yang kerja tidak hanya kemasyarakat BEM KM, tapi juga mahasiswa UGM melalui relawan dan nanti konsep dan crowd-funding bersama-sama.
  5. Student Unite. Sebagai komitmen merajut persatuan dan kesatuan elemen mahasiswa UGM dan Indonesia. Kita coba bangun kerjasama untuk membuat titik temu antara berbagai pihak. Dalam Student Unite, salah satu isu yang akan diangkat yakni entitas Majelis Wali Amanat (MWA) dan hubungannya BEM KM UGM, juga  untuk membangun hubungan antara MWA, BEM KM, dan lembaga fakultas.

Bagaimana agar program yang diajukan bisa terlaksana?

BEM KM memiliki potensi yang tinggi dengan jumlah anggota serta mitra strategis yang banyak. Saya yakin karena jika dikelola dengan baik, program kami akan terlaksana dan teknisnya akan disesuaikan dengan kultur BEM KM. Akan ada strategi di Kementerian dan Kemenkoan.

Apa saja yang dilakukan selama kampanye?

Kami mengusung senandung harapan, kami ingin berkampanye dengan bahagia dan sesuai keinginan pasar, serta mengikuti tren. Sebagai contoh, kami akan mengagendakan diskusi sambil main musik, membuat infografis, dan membuat video yang mengarah pada kampanye populis dan partisipatif. Jadi, mungkin hal demikian yang kita coba dengan cara populis. Tapi poin yang ingin saya tekankan adalah partisipatif, bagaimana keterlibatan mahasiswa untuk mau mengkritisi gagasan-gagasan yang saya bawa, bisa secara langsung atau lewat QnA (question and answer) bahkan siaran langsung Instagram.

Seberapa yakin dengan pemilihan ini?

Melalui program yang digagas dan tim yang sudah ada, keyakinan saya bahwa saya mampu memimpin sudah mencapai insyaallah 90%, tapi kalau mengenai kemenangan, hal tersebut terlalu dini bagi saya menyebutkannya. Saya yakin Tuhan itu memberikan kemenangan bagi orang yang memenuhi syarat kemenangan. Nah, kita berupaya untuk memenuhi itu dengan kesiapan pribadi maupun program.

Kenapa harus memilih Fathur?

Saya mengampanyekan untuk memilih orang yang memang memiliki gagasan dan niat yang baik untuk KM UGM. Jika hal itu tidak ada dalam diri saya ya pilih yang lain, karena itu adalah hak Anda. Tapi yang bisa yakinkan adalah saya memiliki niat baik dan komitmen dari pengalaman yang saya alami tiga tahun kebelakang dan saya merasa memiliki tanggung jawab atas ilmu ini untuk memperbaiki KM UGM.  Jadi, semangat saya hadir di sini adalah semangat pertanggungjawaban. Saya dan tim membawa gagasan yang komprehensif dari segi pergerakan horizontal dan vertikal, dari segi tata kelola organisasi maupun pelayan mahasiswa.

Saya tambahkan dua hal, yaitu lihatlah gagasan dan juga sosoknya. Melihat gagasan berarti bentuk apresiasi kita terhadap proses menghasikan suatu karya. Sayangnya, gagasan bisa ditransfer melalui tim atau lainnya. Jadi, yang menentukan kepemimpinan adalah karakter dan sosok pemimpin itu. Saya menyarankan teman-teman untuk melihat secara komprehensif antara program dan sosok.

Penulis: Septiana NM, Lestari K, Aulia Hafisa/ Nada Celesta/Bul
Editor: Hadafi Farisa/Bul

Sumber : https://www.bulaksumurugm.com/2018/11/08/atiatul-muqtadir-semangat-pertanggungjawaban/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.