Keep Moving !

“Life is like riding a bicycle. In order to keep your balance you must keep moving.” – Albert Einstein Terkadang dalam hidup ini kita bingung, galau, pusing mikir apa yang harus kita lakukan dengan hidup kita ini. Kadang kita mikir terlalu banyak untuk ngelakuin sesuatu yang sebenernya ga perlu kita pusingin. Kita cuman perlu ngelakuinnya aja. Kita juga terkadang suka stuck di satu point di mana kita ga tau lagi harus berbuat apa. Kita ngerasa like it is the end of the world. Seolah ada kekuatan di dalam diri kita yang ngedorong untuk berhenti. Berhenti melakukan hal yang sedang kita kerjakan. Parahnya, terjadang saat kita berhenti itu, kita lupa sesuatu. Yaitu seperti kayak quote di atas : hidup ini seperti mengendarai sepeda, untuk menjaga keseimbangannya, kita harus tetap bergerak. That’s rite! Coba bayangin, kalau kita lagi naik sepeda, terus tiba-tiba kita berhenti, maka lama kelamaan sepedanya akan kehilangan keseimbangan dan akhirnya kita akan jatuh. Sama halnya dengan kehidupan ini. Let’s take a look....
Read More

Fear & The Power of Doing

Fear is a distressing negative sensation induced by a perceived threat. It is a basic survival mechanism occurring in response to a specific stimulus, such as pain or the threat of danger. In short, fear is the ability to recognize danger and flee from it or confront it. But in real life, some people misunderstood and misimplement the fear usage by putting it to all of life’s aspects. Even sometimes I myself do that. Hmm, fear is like a boundary for us to reach the goal of our dreams, rite? What about dreams? Yeah, dream is our intention that being captured in our imagination. Everybody has dream on their purpose. But sometimes, the way we go towards our dream find many obstacles. Most of the time, we assume that those obstacles come from external factor. But somehow we just don’t realize that the one we have to fight is the internal obstacle : ourselves. One of internal factor that is classified as obstacles...
Read More

Kartini Oh Kartini

“Apabila kami dengan sangat meminta pendidikan dan pengajaran bagi gadis-gadis bukanlah sekali-sekali kami hendak menjadikan anak-anak perempuan itu saingan orang laki-laki dalam perjuangan hidup ini, melainkan karena kami hendak menjadikan perempuan itu lebih cakap melakukan kewajibannya, yaitu kewajiban yang diserahkan oleh alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu-pendidik manusia yang pertama.” -R.A. Kartini Seratus tiga puluh lima tahun yang lalu, lahir ke bumi ini seorang ibu, yang dengan sepenuh hati dan tekadnya berani berjuang untuk sebuah kata : kesetaraan. Tapi tahukah teman-teman bahwa lebih dari itu ia adalah tonggak pendidikan, kritikus bergerigi, ibu bermental ksatria yang pada akhirnya kembali lagi pada suatu kodratnya : wanita. Ya, ia adalah seorang wanita yang memperjuangkan tidak hanya kepentingan wanita pada zamannya saja, tetapi juga pengaruh sosial-kebudayaan dalam anekdot pemerintahan yang carut-marut waktu itu. Yang orang tahu mungkin R.A. Kartini hanyalah sosok perempuan penegak pejuang kesetaraan gender. Namun lebih dari itu, pemikiran-pemikiran beliau tentang hal lainnya juga merupakan sumbangsih yang besar bagi negeri kita. Let’s take...
Read More

Story Of My Life ( Sepenggal Kisah Perjuangan Menjadi Mahasiswa Kedokteran Hewan UGM )

Ceritaku dimuai sejak aku berumur 5 tahun, ketika aku pertama kali menginjakkan kaki di bangku sekolah dasar ( SD ). Pada saat itu semua siswa baru diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri didepan kelas, mulai dari nama, tanggal lahir, alamat, hobby, dan cita-cita. Untuk anak seusiaku pasti jawabannya akan sama, kalau tidak dokter ya guru. Itulah mengapa aku pada saat itu berbicara dengan lantang cita-citaku ingin menjadi dokter. Seiring dengan berjalannya waktu, saya yakin untuk mewujudkan mimpi saya tersebut. Tetapi pada suatu ketika orang tua saya berkata kepada ku, kalau kamu yakin jadi dokter maka kendalikan dulu ketakutanmu terhadap mayat. Jujur waktu kecil aku sangat takut sekali dengan yang namanya mayat, rasanya seperti takut kalau lihat ada orang yang habis kecelakaan. Sejak saat itulah, saya memutuskan untuk tidak ingin menjadi dokter. Tetapi orang tua member usulan kepadaku, kalau dokter kan bukan hanyak dokter umum saja, masih ada dokter gigi. Seiring dengan berjalannya waktu, tibalah saya memasuki jenjang SMP dan SMA, pada saat...
Read More